Jadi kali ini aku bakal nulis salahsatu event yang menjadi cikal bakal kenal dengan dunia perminyakaan utamanya dibagian hulu, yup!! Yaitu di Platform pengeboran minyak atau biasa disebut OIL RIG (RIG). Jadi event ini diselenggarakan tanggal 28 Oktober 2016 oleh IATMI SM UI dan SPE SC UI. Waktu itu masih semester satu cobain ikut, keikut sertaan ini memiliki banyak kisah senang, lucu dan sedihnya juga.
Pada awalnya baru masuk banget
nih kuliah, abis registrasi ulang dikampus sekaligus daftar UKM yang waktu itu
aku coba ikut di Riset Ilmiah (Heuri Cosmos). Salahsatu member UKM ini yang
akhirnya menjadi mentor yaitu Restu Gusti, lagi nyari member digroup chat buat ngebentuk
tim ORD, kriteria orangnya itu bisa ngedit. Jadi malam itu juga aku langsung
ngechat dan menawarkan tertarik untuk bergabung, esoknya aku langsung kekosan
dia untuk bicarain lebih lanjut tentang event ini. Akhirnya waktu itu fix-lah
aku ngebentuk tim ama dia yang masih berdua waktu itu. Untuk memaksimal
persiapan aku memutuskan sekosan hari itu juga, maklum waktu itu masih numpang
dikosan orang.
Sedikit perkenalan tentang Restu
ini dulunya udah kuliah di salahsatu PTN yang pada akhirnya memutuskan untuk
pindah ke Pertamina di Program Studi Teknik Perminyakan. Dulunya, dia udah ikut
lomba semacam ini sebelum pindah, makanya yang waktu itu aku masih belum tau
banyak akhirnya diajarin step-by-step yang perlu aku pelajari. Disini aku baru
tau juga bahwa yang diedit itu bukan hanya 2D tapi 3D, dimana aku belum
memiliki dasar sama sekali. Jadi seminggu pertama aku nyiapin yang bisa
disiapkan, hingga pada akhirnya akhirnya dua orang gabung di tim yaitu Yasir
(Acong) dari Teknik Perminyakan dan Rizqie (Anang) dari Teknik Sipil. Adapun
pembagian jobdesknya aku dapet bagian editing. Acong dan Anang pembuatan maket,
adapun Restu fokus ke pembuatan Blueprint.
Jadi untuk lomba Elesium UI 2016
ini sendiri terdiri dari beberapa lomba dan aku ikutnya di OIL RIG DESIGN
COMPETITION (ORDC). Sebelum dapat resmi ikut sebagai finalis dan melakukan
presentasi, terlebih dahulu harus mengumpulkan BLUEPRINT, apabila blueprint ini
lolos kita berhak untuk ikut di hari H lombanya di Fakultas Teknik Universitas
Indonesia.
Awalnya pesimis sih bisa lolos karena
waktu itu aku pribadi belum bisa desain OIL RIG dalam bentuk 3D untuk kemudian
dijadikan blueprint, saking pesimisnya Restu akhirnya inisiatif membuat
blueprint dengan cara menggambar manual untuk membuat blueprint 2D aja. Hingga aku
coba searching di internet dan gabung dikomunitas 3D di Facebook dan konsultasi
orang didalam mengenai aplikasi desain 3D, aku disarankan untuk fokus belajar
Sketchup, dan setelah mendalami 2/3 hari akhirnya ngerti juga tools didalamnya
serta udah bisa ngedit walaupun ga pro banget. Terlebih, Sketchup ini punya
semacam warehouse yang open source gitu disitu udah ada OIL RIG yang udah jadi,
tinggal diredesain sesuai dengan inovasi kita. Karena aku akhirnya bisa ngedit
3D dengan sketchup, yang awalnya pesimis untuk lolos blueprint akhirnya berbuah
optimis.
Hasil rendernya waktu itu masih
3D dalam bentuk foto kemudian dikumpulin sebagai blueprint. Sambil menunggu
pengumuman, aku hanya fokus ke persiapan yang masih bisa disiapin seperti
mantepin desain sketchupnya, Seminggu kemudian atau H-3 UTS itu pengumumannya
keluar dan alhamdulillah, LOLOS. Jadi dari pengumuman menjadi finalis itu ke
hari H lomba adalah 14 hari, 4 hari setelah UTS udah hari H-nya, padahal disitu
banyak yang perlu disiapin, membuat maket, project report dan bahan presentasi.
Untuk bahan presentasi sendiri aku yang ngehandle, dan tahap yang paling sulit
itu adalah membuat animasinya, jadi kalau ngebuat animasi dengan sketchup itu
ga real gitu loh, makanya aku coba konsultasi di group desain 3D itu gimana
cara ngebuat animasi yang realistis gitu, dan akhirnya disaranin untuk nyoba
LUMION.
Jadi aku pengen ngebahas dikit mengenai yang disiapin untuk
Hari-Hnya:
1. Project Report
Jadi project report ini semacam
buku spesifikasi detail dari OIL RIG yang telah kita desain, disini mulai dari
dimensi rig, fitur yang digunakan dan perhitungan ekonomi apabila oil rig ini
diterapkan. Ini nanti diprint dan dijilid baik-baik soalnya akan diberikan ke
juri.
2. Maket (Model)
Maket ini merupakan bentuk
visualisasi dari OIL RIG kita yang akan ditest mengunakan beban diatas daratan
dan diatas air. Maket yang dibuat harus seringan mungkin serta harus menahan
beban seberat mungkin. Semakin besar nilai dari hasil pembagian berat yang
ditahan dan berat maket maka semakin besar pula nilainya.
3. Bahan Presentasi
Bahan presentasi yang disiapin
tim aku waktu itu adalah Power Point. Jadi, isinya harus padat dan jelas gitu,
soalnya ada waktu maksimal presentasi serta tentu saja, karena lombanya level
internasional maka wajib make bahasa inggris.
Jadi dalam nyiapin semua itu dimasa
UTS ngebuat galau juga sih, harus fokus yang mana, tapi waktu itu aku lebih
milih fokus persiapan lomba hehehe, soalnya bener-bener fokus belajar desain 3D
yang pada akhirnya berimbas pada nilai UTS yang jelek.
H-3 hari lomba itu 90% persiapan
udah kelar, dan maket udah kami coba test di kolam renang kampus. Saat ngetest dapat
nahan kursi, barbel, dan batu. Adapun test diatas darat dapat nahan orang yang
naik diatasnya. Tapi waktu ngetest di kolam renang itu masih diberikan plastik
di pontoonnya antisipasi air ga masuk. Esoknya kami coba lagi test tanpa
plastik dan berharap air ga masuk kedalam, awal ditaruh diatas air sih masih
aman-aman aja, berselang 3 menit kemudian, maketnya kemasukan air, yang menjadi
masalah utama soalnya udah H-2 hari Lomba. Jadi disitu kami lembur buat
ngeluarin airnya dan ngeringin sebelum berangkat ke Universitas Indonesia.
Soalnya ga sempat lagi kalau mau buat dari awal, selain terkendala dana juga
terkendala waktu.
Keesokan harinya kami berempat berangkat dari kosan Sarnadi menuju Fakultas Teknik Universitas Indonesia menggunakan Grab Car soalnya gak memungkinkan memakai kereta karena banyak barang. Sesampainya di UI kami dijemput oleh LO dan diarahkan ke Hotel Santika Depok. Setibanya di Hotel, kami berempat ga sekamar, jadi di mix gitu ama kampus lain dan dapet sekamar dari kampus STT MIGAS BALIKPAPAN yang dimana malam itu kami diskusi banyak hal. Malam itu juga sempat ketemu Tim MAREX dari ITB yang pada tahun itu lagi masa jayanya, soalnya dua minggu sebelumnya Juara 1 ORDC di Trisakti dan lomba-lomba sebelum Elesium UI ini. Momen kocak terjadi ketika ditanyain ama abang-abangnya yang udah semester 7 ke tim kami, “Kalian udah semester berapa aja?”-abangnya, “Masih Semester Satu Bang, Nilai UTS Aja Belum Keluar Bang”-jawabku. Hehehehe...
Keesokan harinya, kita mengukiti
pembukaan di Fakultas Teknik Universitas Indonesia setelah itu langsung diarahkan
ke venue lomba ORDC. Ohiyya, tim aku waktu itu namanya “KEUMALAHAYATI” disitu
kami dapat kesempatan presentasi paling terakhir. Saat presentasi, tim lain
menggunakan Jas Almamater kebanggan mereka. Disisi lain, Kami ga make
almamater, jangankan punya, warna almamater kampus aja belum kebayang, Hehehe.
Jadi waktu itu presentasi berjalan lancar, akan tetapi ada masalah ketika
melakukan test terhadap maket, karena waktu itu kami belum tau kalau sistem
ratio berat yang ditahan dan berat maket berlaku, jadi waktu itu maket yang
kami buat tidak memperhatikan berat dari maket, jadi maket kami berat bnget
dibandingkan maket tim lain, karena kami hanya fokus ke kekuatannya saja dan
daya apungnya. Setelah seharian lomba, abis magrib kami diarahkan kembali ke
hotel untuk istirahat, malamnya seperti biasa, cerita tentang pengalaman
berharga hari itu.
Pada pagi hari berikutnya, kami
mengikuti seminar yang bertemakan “Mengkaji Regulasi Mengenai Energi Terbarukan
dalam Upaya Mendukung Percepatan Diversifikasi Energi di Indonesia” dan
malamnya dilanjutkan GALA DINNER. Di Gala Dinner disebut juga awarding night
karena moment ini merupakan moment hasil lomba diumumkan, tentu saja kami gak
jadi juara, tapi kami tak berkecil hati karena ini merupakan modal pengalaman
yang berharga untuk kompetisi selanjutnya.
Adapun Pesan dari event ini untuk
diri aku pribadi luar biasa banyak tapi secara garis besar adalah:
- Manajemen Waktu aku sangat buruk, yang mengakibatkan nilai UTS Anjlok parah.
- Kurang nyari tahu informasi tentang lombanya, jadinya maket rig yang dibuat ga mempertibangkan material yang digunakan yaitu seringan dan sekuat mungkin.
Adapun hikmahnya adalah bisa
mengetahui lebih jauh tentang duniar pengeboran migas itu gimana, bisa desain
3D, dan mencoba bekerja sama dengan program studi lainnya.
Sekian cerita aku, maaf kalau
panjang banget apalagi kalau membosangkan, semoga kalian dapat pelajaran yang
berguna buat kalian, sampai jumpa ditulisan selanjutnya, thank you :*