Setiap tahun, lebih dari 400 juta metrik ton kertas dan
karton diproduksi secara global. Di Indonesia sendiri konsumsi penggunaan kertas sebesar 36
kg/kapita/tahun. Dalam kehidupan kita, kertas digunakan dalam proses belajar, produksi
koran bahkan hingga pembungkus makanan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemrosesan
ulang kertas bekas untuk digunakan kembali.
Kertas bekas dapat dikumpulkan dari sisa pabrik kertas dan yang dibuang oleh konsumen misalnya koran bekas, majalan, kertas printer, kardus dan kertas kemasan. Kertas merupakan salah satu bahan yang paling mudah di daur ulang, namun pada akhirnya kertas dapat mencapai titik di mana kertas tidak lagi dapat daur ulang karena pemendakan serat yang progresif setiap kali di daur ulang.
Hampir semua jenis kertas dapat didaur ulang, termasuk
majalah, karton bergelombang, kertas printer, kertas kemasan, koran, kardus
susu dan karton jus, surat langsung yang tidak diminta, buku telepon, dan
banyak lagi.
Daur ulang kertas dapat dilakukan sendiri maupun pada skala industri pada dasarnya sama. Namun, Langkahnya dapat ditambahkan atau dihilangkan
dalam beberapa kasus, tergantung pada kualitas kertas yang akan diolah, surat
kabar merupakan bahan baku yang membutuhkan proses lebih sedikit
dibandingkan kotak kardus tebal. Proses
tambahan diperlukan untuk menghilangkan kontaminan dalam kertas seperti
bisphenol A, phthalate, fenol, minyak mineral, bidenil poliklorinasi (PCB) bahkan
logam beracun.
Berikut Step by Step Daur Ulang Kertas yang perlu kamu
ketahui.
LANGKAH 1: PENGUMPULAN (COLLECTION)
Proses daur ulang kertas dimulai dengan mengumpulkan dan
menyimpan sampah kertas dalam wadah tong yang dapat dikumpul secara perorangan/individu
(rumah, bisnis, universitas bahkan skala produsen industri), Pengepul kertas akan mengumpulkan kertas ini dan
menggabungkannya dalam wadah yang lebih besar.
LANGKAH 2: PENYORTIRAN DAN TRANSPORTASI
Setelah dikumpulkan, kertas diukur dan dinilai kualitasnya,
kertas bekas dengan kualitas yang sama digabungkan karena memiliki jumlah serat
yang sama. Kertas tersebut kemudian diangkut
ke fasilitas daur ulang pabrik kertas. Setelah tiba di fasilitas daur ulang,
jumlah dan kualitas (kebersihan dan jenis) kertas diukur. Pengukuran kualitas
kertas ini juga digunakan untuk menentukan apakah jenis kertas bekas diterima
atau tolak.
Setelah diterima oleh fasilitas daur ulang, kertas yang akan di daur ulang kemudian diurutkan lebih lanjut berdasarkan permukaan dan strukturnya. Misalnya,
kertas tipis seperti koran dipilah secara terpisah dari bahan
kertas tebal seperti folder kertas. Penyortiran ini penting karena nilai ekonomis
(harga produk akhir) dari tiap kertas berbeda-beda.
LANGKAH 3: SHREDDING DAN PULPING
Setelah disortir, kertas kemudian diparut agar menjadi
potongan-potongan kecil. Setelah bahan dalam parutan halus, sejumlah besar air ditambahkan
bersama bahan kimia lain seperti hydrogen peroksida, natrium hidroksida dan
natrium silikat untuk memecah dan memisahkan serat kertas.
Larutan bubur yang dihasilkan yang dikenal sebagai bubur
kertas memiliki konsistensi dan merupakan bahan baku yang digunakan
untuk membuat kertas. Proses mengubah bahan kertas yang didaur ulang menjadi bubur kertas disebut pulping.
Bubur kertas kemudian melewati serangkaian layer dan proses seperti
centrifuge untuk menghilangkan kontaminan yang lebih besar seperti klip kertas,
staples, pita dan film plastik yang tercampur dalam kertas.
LANGKAH 4: TANGKI Pengapungan/ DE-INKING
Setelah menghilangkan kontaminan yang lebih besar, pulp
(bubur kertas) dimasukkan ke tangki pengampungan dimana bahan kimia dan
gelembung udara menghilangkan pewarna dan tinta untuk meningkatkan kemurnian
dan keputihan dari produk (pulp).
Hidrogen peroksida dan zat pemutih lainnya dapat ditambahkan
untuk lebih meningkatkan kualitas bubur kertas jika warna akhir kertas yang
diinginkan adalah berwarna putih. Pewarna kadang ditambahkan apabila produk
kertas akhir yang diinginkan adalah kertas berwarna. Dalam beberapa kasus perwarna
biru dan hitam. Bubur kertas yang berwarna cokelat tidak ikut diberikan
pemutih.
Bubur yang sekarang 99% air dan satu persen serat kemudian
dikombinasikan dengan bubur dari bahan yang masih baru untuk meningkatkan
sifat-sifatnya dan kemudian dipompa ke mesin kertas.
LANGKAH 5: PENGERINGAN/FINISHING UNTUK DIGUNAKAN KEMBALI
Pada tahap ini, bubur kertas kemudian melewati rol yang
menekan air berlebih atau mesin bergetar untuk membuat produk terbuat dari
50 persen air dan 50 persen serat. Bubur kertas baru (bukan daur ulang) dapat
ditambahkan untuk meningkatkan kekuatan atau kehalusan pada kertas.
Kertas kemudian dilapisi untuk kemudian dicetak, campuran
pelapis dapat diberikan pada kertas diakhir proses pembuatan kertas.
Selanjutnya, lembaran melewati rol yang dipanaskan dengan uap, pada suhu 130 derajat Fahrenheit untuk membentuk gulungan kertas. satu gulungan kertas ini dapat seberat 27 metrik ton.
Gulungan kertas yang dihasilkan kemudian dipotong menjadi bagian yang lebih kecil dan dikirim ke berbagai produsen yang menggunakan kertas untuk keperluan produk mereka seperti mencetak koran, kertas pembungkus dan percetakan kertas.
“Seluruh proses daur ulang untuk kertas memakan waktu sekitar 7 hari, penelitian menunjukkan bahwa kertas dapat didaur ulang sekitar 7 kali sebelum akhirnya benar-benar tidak dapat didaur ulang lagi. Kertas yang tidak dapat didaur ulang lagi dapat menjadi produk ramah lingkungan lain yaitu dijadikan bahan baku kompos”.
MANFAAT DAUR ULANG KERTAS
1. Setiap 1.000 kilogram kertas daur ulang dapat menghemat:
- 19 Pohon yang dapat menyerap 127 kilogram karbon dioksida dari atmosfer setiap tahun
- 1.500 liter minyak
- 2.68 meter kubik ruang landfill
- 4.400 kilowatt energi
- 29.000 liter air
Jika dunia memiliki komitmen yang sama untuk meningkatkan tingkat pemulihan lingkungan dan daur ulang kertas, sekitar 2,5 milliar pohon akan diselamatkan tiap tahunnya.
2. Mengurangi timbulan sampah yang sampai di Landfill (Tempat Pembuangan Akhir), dan memperpanjang umur pemakaiannya.