Daftar isi
Plastik dan kerusakan lingkungan sangat berkaitan. Produksi plastik 60 tahun belakangan meningkat dari 1.7 ton menjadi 288 juta ton (Johnny Gasperi, 2018). Bahkan saat ini diperkirakan 300 juta ton plastik diproduksi setiap tahun (World Bank, 2019). Plastik dapat dilihat hampir disetiap barang yang digunakan tiap harinya, ini karena karakteristiknya yang ringan, tahan lama, kuat, fleksibel, dan berbiaya produksi rendah.
Karena karakteristik tesebut, plastik menjadi pencemar lautan yang berbahaya karena sulit dikelola. Plastik membutuhkan waktu 1000 tahun untuk dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah (Karuniastuti, 2008). Dan ada sekitar 700 spesies lautan yang terkena dampak dari sampah plastik ini, spesies yang dimaksud antara lain berkisar dari lamu, ganggang hingga anjing laut, dan kura-kura, serta 17% dari spesies ini dikategorikan sebagai terancam oleh IUCN (University of California, 2019).
Oleh karena itu perlu dilakukan bentuk pencegahan agar plastik yang kita gunakan tidak terbuang sembarangan dan menuju lautan. Dengan daur ulang kita dapat mengambil nilai ekonomis sampah plastik tersebut dan memberikan profit (penghasilan) bagi kita. Diperkirakan ada sekitar Rp. 500 Milliar lebih nilai ekonomis dari sampah plastik yang ada di Indonesia apabila di daur ulang dengan baik.
Secara umum terdapat 6 proses antara lain Collecting (Pengumpulan), Sorting (Penyortiran), Washing (Pencucian), Resizing (Mengubah Ukuran/ Dicacah), Identification and Separation (Indentifikasi dan Pemisahan), Compounding (Pembentukan/Penggabungan).
LANGKAH 1: COLLECTING (PENGUMPULAN)
Langkah yang pertama dalam proses daur ulang plastik adalah mengumpulkan bahan plastik yang akan didaur ulang. Dinegara maju, Fasilitas daur ulang tidak terlalu sulit untuk menemukan bahan baku ini. Ini disebabkan, masyarakat telah sadar untuk memilah sampah sesuai dengan jenisnya. Sedangkan di Indonesia perlu usaha ekstra untuk mengumpulan bahan plastik ini sebagai bahan baku daur ulang, karena budaya memilah sampah dapat dikatakan masih sangat kurang.
Agar proses pengumpulan sampah berjalan secara maksimal, maka perlu dilakukan kerjasama antara pengusaha, investor dan pemerintah dalam membuat sistem manajemen daur ulang sampah disuatu kota. Pemerintah dalam hal ini diharapkan dapat membuat regulasi agar pemilihan sampah dapat berlangsung dengan baik dikotanya. Kunci dari pengumpulan sampah dan terpilah dengan baik adalah masyarakat mudah dan nyaman untuk membuang sampah plastik dengan benar sebagai bentuk promosi daur ulang plastik.
LANGKAH 2: SORTING (MENYORTIR)
Sampah yang telah dikumpulkan selanjutnya diangkut ke fasilitas daur ulang dan dilakukan penyortiran. Penyotiran ini berfungsi agar membedakan jenis sampah plastik yang akan diolah. Sejatinya terdapat beberapa jenis sampah plastik yang dihasilkan masyarakt sebagai berikut:
Dari sampah diatas yang paling ekonomis untuk didaur ulang adalah berjenis PET, PP, HDPE dan LDPE. Selain ekonomis keempat jenis sampah ini juga merupakan sampah yang paling banyak dihasilkan oleh masyarakat. Adapun jenis sampah plastik PVC (nomor 3), PS dan OTHER tidak terlalu ekonomis didaur ulang, selain karena biaya daur ulang yang mahal, output harga produk yang dihasilkan kurang bersaing dipasaran. Sebelum disortir harus dipastikan label yang tertempel pada plastik dilepaskan terlebih dahulu.
LANGKAH 3: WASHING (PENCUCIAN)
LANGKAH 4: REZISING (MENGUBAH UKURAN)
Pada proses ini, sampah yang telah dicuci kemudian dimasukkan ke unit pencacah biji plastik. Disini plastik akan dicacah dan mengubah ukurannya menjadi partikel yang lebih kecil, biasanya kita sebut biji plastik. Dengan dicacahnya plastik tersebut akan meningkatkan luas permukaan spesifik dari plastik. Luas permukaan spesifik yang besar kan memudahkan untuk memproses, membentuk kembali dalam berbagai keperluan. Dengan bentuk biji plastik, maka wadah yang diperlukan untuk mengupulkan akan lebih kecil, sehingga memudahkan apabila diangkut ke Fasilitas lainnya.
Biasanya, output biji plastik dari unit pencacah akan disorting untuk memisahkan sampah non-plastik yang lolos dari proses sorting sebelumnya, seperti memasang metal detector (pendeteksi logam).
LANGKAH 5: IDENTIFICATION AND SEPARATION (IDENTIFIKASI DAN PEMISAHAN PLASTIK)
Identifikasi dan pemisahan sampah plastik berguna untuk memisahkan plastik berdasarkan densitasnya (Massa Jenisnya) sesuai dengan yang dijelaskan sebelumnya di Langkah Ke-2 yaitu sorting, terdapat 7 jenis sampah plastik yang berbeda dari aspek massa jenisnya. Dengan mengidentifikasi dan membedakan berdasarkan massa jenisnya kita dapat menentukan kualitas dan kelas dari sampah plastik tersebut. Secara umum identifikasi dilakukan melalui dua cara yaitu kepadatan dan berdasarkan klasifikasi udara:
Bedasarkan kepadatan: Dilakukan dengan cara biji sampah plastik ditaruh dalam bak air yang besar. Biji plastik yang melayang memiliki kepadatan (massa jenis) yang lebih kecil dibandingkan biji plastik yang tenggelam.
Berdasarkan Klasifikasi udara: berguna untuk membedakan seberapa tebal atau tipis suatu partikel. Ini dilakukan dengan menjatuhkan partikel ke dalam terowongan angin kecil. Potongan yang lebih kecil akan terbang lebih tinggi ke atas terowongan dan yang lebih besar akan tetap lebih rendah.
Selain dua cara diatas, identifikasi dan pemisahan plastik juga biasanya dilakukan dengan menguji titik leleh dan warnanya.
LANGKAH 6: COMPOUNDING (PEMBENTUKAN/PENGGABUNGAN)
BIAYA PEMBANGUNAN FASILITAS DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK
Biaya yang dibutuhkan membangun fasilitas daur ulang plsatik berkisar Rp 140.240.000 – Rp 1.402.400.000, ini tergantung kapasitas dari sampah plastik yang akan diolah.
KEUNTUNGAN PEMBANGUNGAN FASILITAS DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK
Berdasarkan beberapa artikel yang saya baca, Return of Investment dari pembangunan fasilitas daur ulang sampah plastik ini adalah sekitar 1 tahun. Perlu diingat, produk akhir dari daur ulang plastik sangat dicari dipasaran jadi tidak usah ragu untuk membangun fasilitas daur ulang sampah plastik apabila memiliki biaya.
MANFAAT DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK
- Mengurangi sampah yang akan menuju ke Landfill, sehingga umur penggunaan landfill akan semakin lama
- Mencegah sampah plastik menuju lautan sehingga tidak membahayakan lingkungan perairan