RUANG LINGKUP EKOLOGI/EKOLOGIS
SALAM LESTARI !!!
Setiap ilmu memiliki batas-batas wilayah studi. Dapat dimaklumi apabila batas wilayah kerja suatu ilmu umumnya bertumpang tindih dengan batasbatas wilayah kerja dari ilmu-ilmu lain. oleh karena itu, maka sudah selayaknya kalau kita ingin mengetahui juga batas wilayah kerja dari ilmu ekologi. Agar mendapatkan gambaran yang cukup jelas tentang batas-batas wilayah kerja dari ilmu ekologi dapat kiranya dipergunakan konsep model dari Miller. Konsep ini beranggapan bahwa seluruh alam semesta merupakan suatu ekosistem yang tersusun oleh berbagai komponen atau satu-kesatuan. Dalam suatu ekosistem, satu atau sekelompok komponen tak dapat berdiri sendiri terlepas dari kelompok kesatuan lainnya. Dalam hal ini kesatuan kelompok komponen pertama akan merupakan satuan kelompok kedua, kesatuan kelompok komponen kedua akan menyusun kesatuan kelompok ke tiga, dan seperti itu seterusnya. Atas dasar pemikiran itu ilmuwan bernama Miller menyusun konsep model atas ekosistem alam semesta. Konsep model dimaksud dapat dituangkan dalam bentuk grafik, seperti berikut:
Dari grafik diatas, menjelaskan konsep bahwa bagian-bagian atom akan membentuk satuan atom. Satuan atom akan membentuk satuan molekul, selanjutnya satuan-satuan molekul seterusnya akan membentuk satuan protoplasma, dan demikian proses pembentukan satuan lainnya. Dalam konsep model tersebut ditetapkan selanjutnya batas-batas wilayah kerja dari berbagai pengetahuan.
Kita melihat batas-batas dari:
- Daerah mati atau daerah tanpa adanya jasad-jasad hidup,
- Daerah hidup atau daerah yang dihuni oleh jasad-jasad hidup dan
- Daerah yang masih merupakan tanda tanya.
Dipaparkan pula batas-batas yang dinamakan:
- Daerah dari benda-benda submikroskopis.
- Daerah dengan benda dan jasad mikroskopis.
- Daerah makroskopis
- Daerah kosmis
Dalam model tersebut ditampilkan batas wilayah kerja ilmu ekologi, yaitu batas terbawah adalah tingkat organisme atau tingkat individu dan batas teratas adalah tingkat biosfer. Ruang Lingkup Ekologi secara ringkas dapat digambarkan melalui spektrum biologi, yang menggambarkan aras-aras organisasi kehidupan sebagai berikut :
- Protoplasma adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa organik yang kompleks, seperti lemak, protein, dan karbohidrat.
- Sel adalah satuan dasar suatu organisme yang terdiri atas protoplasma dan inti yang terkandung dalam membran. Membran merupakan komponen yang menjadi pemisah dari satuan dasar lainnya.
- Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama, misalnya jaringan otot.
- Organ atau alat tubuh merupakan bagian dari suatu organisme yang mempunyai fungsi tertentu, misalnya kaki atau telinga pada hewan, dan daun atau akar pada tumbuhan.
- Sistem organ adalah kerja sama antara struktur dan fungsi yang harmonis, seperti kerja sama antara mata dan telinga, antara mata dan tangan, dan antara hidung dengan tangan.
- Organisme adalah suatu benda hidup, jasad hidup, atau makhluk hidup.
- Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan beranak pada suatu daerah tertentu. Contohnya populasi rusa di pulau Jawa, populasi banteng di Ujung Kulon, populasi badak di Ujung Kulon, dan populasi ayam kampung di Jawa Barat.
- Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis organisme yang menempati suatu daerah tertentu. Di daerah tersebut setiap populasi berinteraksi satu dengan lainnya. Misalnya populasi rusa berinteraksi dengan populasi harimau di Pulau Sumatra atau populasi ikan mas berinteraksi dengan populasi ikan mujair.
- Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik yang hidup maupun tak hidup (tanah, air, udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem ekologi.
- Biosfer adalah lapisan bumi tempat ekosistem beroperasi. Lapisan biosfer kira-kira 9000 m di atas permukaan bumi, beberapa meter di bawah permukaan tanah, dan beberapa ribu meter di bawah permukaan laut.
Karena luasnya wilayah kerja ada bagian-bagian dari ilmu ekologi yang mengkhususkan penelitiannya pada bagian-bagian wilayah kerja tertentu. Pada awalnya para ilmuwan pakar ekologi tumbuhan menaruh perhatian terhadap hubungan antar-tumbuhan. Misalnya bagaimana hubungan pertumbuhan padi dengan gulma yang sama-sama tumbuh pada suatu petak sawah. Para pakar ekologi hewan mempelajari dinamika populasi dan perilaku hewan, misalnya bagaimana populasi badak bercula satu di Ujung Kulon, berikut penyebarannya sampai di mana, jumlah hewan jantan dan betina, dan cara berkembang biaknya.
Studi ekologi tumbuhan dan hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu Autekologi dan Sinekologi.
- Autekologi merupakan studi hubungan timbal balik suatu jenis organisme dengan lingkungannya yang pada umumnya bersifat eksperimental dan induktif.
- Sinekologi merupakan studi dari kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang lebih bersifat filosofis, deduktif, dan umumnya deskriptif.
Contoh studi autekologi adalah ekologi tikus yang diberi perlakuan tertentu, misalnya sebagian ruang geraknya terbatas, sebagian yang lain ruang geraknya bebas, lalu diukur perkembangan otaknya setelah waktu tertentu dan dibandingkan satu sama lain. Contoh studi sinekologi adalah ekologi hutan hujan tropis yang mengkaji berbagai jenis tumbuhan yang ada, populasi masing-masing jenis, kerapatan persatuan luas, fungsi berbagai tumbuhan yang ada, kondisi hutan atau tingkat kerusakan, hubungannya dengan tanah, air, atau komponen fisik lainnya. Mengacu kedua contoh tersebut, jelas kedua pendekatan sangat berbeda.
Pada perkembangannya ini, studi autekologi telah mempelajari berbagai jenis hewan maupun tumbuhan. Demikian pula studi sinekologi yang kemudian dapat dibedakan lagi, antara lain menjadi
- Ekologi perairan tawar
- Ekologi daratan (terestrial).
- Ekologi lautan.
Hingga kini, studi sinekologi juga telah berkembang ke berbagai ekosistem yang ada di permukaan bumi. Perkembangan ekologi jelas sangat diharapkan dalam dunia ilmu pengetahuan terutama dalam menunjang pembangunan.
Di samping pengelompokan tersebut, ada pengamat lingkungan yang membuat kajian ekologi menurut habitat atau tempat suatu jenis atau kelompok jenis tertentu. Oleh karena itu, kini telah ada banyak istilah-istilah seperti:
- Ekologi bahari atau kelautan.
- Ekologi perairan tawar.
- Ekologi darat atau terestrial.
- Ekologi estuaria (muara sungai ke laut).
- Ekologi padang rumput, dan lain-lain.
Pengelompokan yang lain adalah menurut taksonomi, yaitu sesuai dengan sistematika makhluk hidup, misalnya ekologi tumbuhan, ekologi hewan (ekologi serangga, ekologi burung, ekologi kerbau, dan lain sebagainya), serta ekologi mikroba atau jasad renik.